23.46 PM
Gue selalu suka suasana liburan, liburan idul fitri maupun natal. Rasanya liburan panjang bener-bener nganterin kita ke tempat kita kembali untuk beristirahat. Entahlah ini hari libur yang keberapa dan pasti ga lama lagi tahun pembelajaran semester 2 akan dimulai. Gue jujur ga ma balik ke sekolah secepet ini. Gue masih pingin liburan, gue suka liburan, gue suka pergi ketempat jauh, gue suka pergi ketempat yang baru dan gue suka semuanya.
Walaupun gue ga banyak explore tempat disini, gue mulai terbiasa dengan suasana disini, orang-orang disini, dan cuaca disini. Ibaratnya ini tipe gue banget wkwk
Gue bersyukur aja sih, akhirnya gue bisa pergi kesini lagi, karna udah lama banget semenjak tahun 2013 dan itupun kek sehari atau dua hari doang, beruntung kakak gue ada disini gue ada tempat 'berlabuh' dong hehe.
Oiya sekarang udah desember. Gue suka bulan desember. Kalo ingat desember pasti ke liburan=istirahat, ya istirahat dari belajar. Gue udah pusing liat buku-buku pelajaran sekolah, makanya gue lari ke sini, eh ternyata ke sini bikin pusing juga wkwk.
Ihh gue mau ceritaa
Jadi gini, kalo gue throwback setahun terakhir, buanyaakkk experience yang gue dapetin,
di mulai dari temen-temen yang gue dapet. Sebernernya temen-temen gue itu-itu aja sih karna kelas ga diacak, tapi kita jadi bisa tau siapa yang bener-bener cocok sama kita, trus jadi tau baik buruknya orang itu gimana, dan akhirnya balik ke kitanya gimana, bisa nggak nerima dia kek gitu. Intinya sih, gue udah mulai dewasa mikirin soal tentang 'pertemanan'
Kalo soal belajar, gue naik turun gitu situasinya. Kadang gue excited banget belajar sampe rela seharian gitu, dan ada juga gue males belajar karna ya gurunya ga bisa nerapin profesinya dengan baik. Intinya ya, gue gabisa belajar kalo si guru ga fix sama muridnya. DAN GUE HARAP ITU BISA BERUBAH KEDEPANNYA
Menciptakan pengalaman pertama kali seumur hidup. Gue udah mulai-mulai produktif sih di tahun ini, ya walaupun kadang gue suka mager, tapi alhamdulillah gue bisa ngalahinnya.hehe Gue banyak cari inspirasi di internet dan gue coba jadiin referensi biar gue bisa mulai mencoba hal hal yang baru di kehidupan gue. Trus gue juga harus ningkatin bakat gue gimana dan planning hidup gue gimana. Biar semua tertata rapi gitu lohh, kasian kan hidup gue kalo dihiasi mager-mager terus.
Gue udah siapin ini semua untuk hari-hari kedepannya, walau kadang gue suka lupa, tapi gue harus banget ceklis goals gue di hari esok, gue harus lebih baik ke depannya, dan gue gamau hidup sia-sia sekarang. Mentang-mentang sekarang liburan, jangan tunda untuk berubah ke yang lebih baik, dan itu semua harus dimulai dari sekarang. Siapkan goals, berdoa kepada Allah dan semangat untuk bisa menceklisnya.
Btw udah malam, 00.30 AM sekarang. Harusnya gue tidur, tapi gue pengen banget nulis ya gimana dong, oh ya sekarang Desember, ada apa ya di bulan Januari?.
Sudah seminggu lebih ku tidak melihat ibu, ya karna aku sedang di luar 'rumah' sekarang, menikmati liburan panjang. Biasanya setiap liburan selalu ada ibu untuk memimpin perjalanan. Tapi sekarang aku mencoba untuk sendiri.
Ini semua berkat ibu. Ibu adalah orang yang paling berani dalam segala hal, dia bisa meyakinkan orang lain untuk bisa, walaupun dia belum pernah mencoba. Seperti jalan-jalan ke luar negeri beberapa tahun yang lalu. Ibuku belum pernah keluar negeri sebelumnya, tapi berkat keberaniannya yang sangat tinggi dia bisa meyakinkan keluarganya kalau semua yang kita inginkan pasti akan terwujud kalau berani. Hebat bukan?
Dan karna itulah aku bisa di sini sekarang, aku berlibur ke tempat kakak ku di Bandung dan aku pergi sendiri. Mungkin kalau ibuku, tidak sehebat ini, aku tidak akan dibolehkan pergi sendiri ke tempat sejauh ini. Aku selalu mengingatkan diriku kalau aku pergi sendiri sejauh ini karna ibu ku adalah orang yang hebat. Kalau ibu hebat, aku juga harus sehebat ibu.
Hidupku atau cara pemikiran ku dengan ibu memang sedikit berbeda, hidupku di penuhi dengan pemikiran yang terkadang pesimis, aku selalu memikirkan sisi buruk setiap ku bertindak. Kalau ibu ku bukan, dia selalu berpikir setiap tindakan kita ada suatu hikmah yang akan di dapatkan. Seperti aku tampil bermain piano di sekolah MTs ku dulu. Aku bukan tipe orang yang mudah tampil di depan banyak orang, untuk melihat orang banyak saja aku sangat susah menahan rasa takut dan malu. Tapi karna ibu ku orangnya sangat berani, dia mendorong ku untuk selalu berpikir optimis, 'kamu pasti bisa melawan rasa takut mu itu, walaupun kamu salah, mereka akan tahu kalau kamu benar-benar belajar untuk bisa melakukan ini'.
Ibuku motivator yang hebat. Dia selalu meyakinkan anak-anaknya kalau kita bisa menggapai apa yang kita inginkan. Seperti di saat kakak ku memilih jurusan untuk kuliah, kakak ku mungkin berada di posisi dilema untuk memilih, berkat ibu yang bisa meyakinkan kakak, akhirnya kakak bisa diterima jurusan Farmasi UNPAD dengan jalur PMDK.
Ibu juga tau dan mengerti apa yang diinginkan anak-anaknya, seperti aku. Dia tau aku suka hal-hal yang berbau seni, aku suka musik, menggambar, menulis karya-karya unik, dan sebagainya. Dan ibu ku tidak pernah melarangnya bahkan ia mendukung aku untuk bisa menjadi seorang seniman. Walaupun terkadang dia marah karna aku terlalu sering bermain piano di banding bersihin rumah, tapi dia tidak pernah bosan mendengar ku bernyanyi di kamar dengan suara keras.
Aku dengan ibu ku, mungkin tidak seperti seorang anak dan mamanya yang selalu mesra dan dekat setiap waktu. Jujur, aku tidak terlalu dekat dengan ibu, kalau curhat aku hanya menceritakan sisi bahagia ku dengannya, karna aku tidak bisa membagikan kesedihan ku kepada siapa pun, walaupun itu ibu ku sendiri. Tapi walaupun seperti itu, aku selalu mencintai ibu ku, dia mengungkapkan rasa cintanya tidak melalui kata-kata, tapi dia menunjukkan semuanya dari apa yang dia berikan kepada ku sampai saat ini.
Setiap hari aku selalu di marahi ibu, dan bahkan ayah bilang 'kamu nggak bosan sama mulut ibu yang selalu nyinyir setiap hari? atau kamu senang ya kalau liat ibu marah?'. Gimana ya, aku pun heran mengapa aku selalu di marahi ibu. Aku sudah intropeksi diri, ternyata memang aku yang suka malas di rumah, aku tidak bisa menjaga kesehatan ku sendiri, aku tidak bisa meyakinkan ibu kalau aku harus mandiri. Ya karna pemikiran ku dengan ibu itulah yang sangat jauh berbeda, wajar saja aku di marahi ibu.
Aku selalu di marahi ibu jika aku mengundur-ngundur waktu untuk bersihin rumah, ibu akan marah jika melihat kamar ku berantakan, ibu akan marah jika aku telat bangun pagi, ibu akan marah jika aku mulai sakit, ibu akan marah jika aku bertengkar dengan adik, ibu akan marah jika aku terlalu lama tidur siang, ibu akan marah jika lemari pakaian ku berantakan, ibu akan marah jika aku lupa memasak nasi, ibu akan marah jika aku lebih mementingkan belajar daripada makan, ibu akan marah jika aku tidak mau berbicara dengan orang baru, ibu akan marah jika aku tidak bisa mandiri, ibu akan marah jika aku ketakutan melihat cicak atau kecoa, dan ibu akan marah jika aku malas pergi keluar rumah.
Aku sudah mencoba untuk bisa berubah untuk dia, tapi terkadang ego ku berhasil mengalahkan itu. Makanya aku tidak pernah berhasil menjadi seorang anak yang ibu inginkan. Lalu aku mencoba untuk mencari jalan lain, aku mencoba untuk membanggakan dia dengan cara menunjukkan bakat ku, ya walaupun bakat ku tidak terlalu spesial. Tapi siapa tahu ibu bangga dengan apa adanya diriku.
Melihat isi story instagram orang di penuhi foto-foto mama-nya, aku jadi teringat ibu, sudah sekitar seminggu aku tidak bertemu dengannya, walaupun hanya beberapa hari aku jauh dengannya aku tetap rindu dengan ibu.
Sedang apa ibu? Apa ibu rindu memarahi ku? hehe
Selamat hari ibu untuk ibu ku tercinta, aku menulis ini karna aku rindu. Pergi jauh sendiri membuat ku rindu kepada ibu. Semoga ibu juga rindu kepada ku huhu
Terima kasih selalu menjadi penasihat ku yang baik, menjadi pelindung ku yang selalu ada, menjadi guru untuk ku, dan menjadi bagian yang istimewa di hidupku.
Love
Wini
Friday, December 15th 2017
Akhirnya ujian semester udah selesai, gue random belajar selama ujian. Ada yang bener-bener serius bahkan gue rela nahan ngantuk, trus ada juga gue malah males banget megang si buku. Tergantung mood atau susana hati gue sih kalo belajar. hehe jangan ditiru ya
Eh setelah jadwal ujian selesai, tugas-tugas remedial mulai muncul. Maklum lah nilai gue nggak tinggi-tinggi banget jadi-wajar-aja-gue-remedi. Dan lagi-lagi gue nyelesain si remedial dengan sekuat tenaga dan semampu gue bisa. Karna kalo nggak gue selesain nilai gue bakal hancur dong aduhh. Bahkan gue minta tolong sama adik gue untuk bantuin gue bikin si remedi ini.
Sampailah hari jum'at, yang mana gue musti selesain semua tugas remedi ini karna gue gabakalan sekolah hari itu. Jadi gue nitipin tugas gue ke teman sekelas gue yang kebetulan rumahnya deket sama rumah gue. Dan akhirnya pun semua tugas gue s-e-l-e-s-a-i.
Setelah semua selesai gue masih mager-mageran padahal jam 12 gue harus berangkat ke bandara. Tapi jam 10 gue masih aja males untuk bergerak untuk nyelesain packing-an gue.
Dan akhirnya ayah datang, dan kita langsung on the way ke bandara.
Hari ini, gue bakalan ke Bandung dan faktanya gue sendiri. Nggak seperti sebelumnya gue pergi ke bandara ngikutin ibu kemana dia berjalan. Dia lewat sana, lewat sini dan bodohnya gue nggak merhatiin apa aja yang dilakuin untuk masuk pesawat. Udah 4 kali gue naik pesawat masih aja gue bengong-bengongan di bandara. Dan hari ini, gue ditemenin ayah untuk check in. Dan karna gue masih bego gue ditemenin sama petugas 'UM' entahlah gue gatau apa maksudnya. Jadi kata mbak-mbaknya selama di perjalanan gue berada di pengawasan mbak-mbak di bandara padang, mbak-mbak pramugari dipesawat terus mas-mas di bandara bandung.
Karena gue di perlakukan seperti spesial, gue yang pertama masuk pesawat dan gue duduk di dekat jendela. karna gue sendiri jadi si jendela bisa nemenin ke galau-an gue selama di pesawat. Selama 1 jam 40 menit gue isi dengan ke gabutan yang ga jelas. Gue baca novel tapi ga fokus, gue liat ke jendela tapi leher gue sakit karna liatnya lama banget, dan gue lagi males ngomong sama mbak-mbak yang disamping gue, jadi gue bengong-bengong aja selama di perjalanan.
Akhirnya alhamdulillah gue sampai di Bandara Husein Sastranegara dalam keadaan cuaca hujan. Kata si mbak-mbak pramugari gue nanti keluarnya terakhir karna gue bakal di temenin si mas-mas bandara. ok.
Jadi gue nunggu abang sepupu gue yang bakal jemput, terus ditemenin sama mas-mas bandara. Gue nunggu sambil megang hape, trus dia nanya-nanya
'kamu umurnya berapa'
'16' kata gue.
'Lah kok pake UM?'
'Karna baru pertama kali sendiri ke sini'
'Ohh, kamu masih SMA'
'Y'
'Saya masih 17 loh'
(selama gue ngomong sama dia gue nggak liatin wajah dia, dan pas dia ngomong gitu gue liat wajah dia, ha?)
'Kamu ga percaya ya?'
(Trus gue senyum ketus aja, soalnya kepala gue udah sakit daritadi)
Sebenarnya dia juga gabut nemenin gue, terus dia nyanyi-nyanyi sendiri terus nanya-nanya ga jelas dan gue jawab singkat singkat aja.
Dan barulah abang gue datang jemput gue. Tapi cuaca masih dalam keadaan hujan. Yaudah kita huajn-hujanan ke tempat travel yang bakal ngantar ke jatinangor disana kakak gue udah nunggu dan kita siap-siap untuk pergi. Tapi hal bodoh terjadi dan gue sakit hati jelasinnya, dan jam 12 malam baru berangkat dan nyampe dikosan kakak jam stengah 2 malam.
Hari ini sangat melelahkan dan menjadi suatu hal yang baru bagi gue. Gue dapat banyak pengalaman baru sih hari ini dan gue harus menanamkan ini biar hal-hal baik bisa gue terapin dan hal yang bodoh gue buang jauh-jauh.
Pokoknya untuk menghadapi hal yang baru, lu harus persiapin diri lu matang-matang, jangan merasa lu sok bisa, karna kita gatau apa yang akan terjadi setelah detik ini, ya kan
Semoga liburan panjang kalian bisa dimanfaatkan dengan baik dan bermanfaat :)
Minggu ini, minggu paling terberat, terlelah, tersedih, terparah,
pokoknya semacam itu lah. Karna hari Senin gue mulai ujian semester.
Semua orang pada sibuk di dunia masing-masing, actually my self.
Entah sengaja, gue udah ngurangin ngomong sama orang-orang dan lebih
memilih sibuk sama dunia gue sendiri, dan parahnya lagi gue maunya stay on my position, kalo temen gue ngajak ke kantin, 'ih gue nitip aja ya, gue sibuk'. (sok banget gue)
Gue udah lelah banget karena setiap hari, gue musti nyelesain catatan yang super duper banyak, remedial yang sangat tidak pengertian, ditambah juga UH-UH an yang bikin otak gue serasa pecah berkeping-keping, serius gue ga lebay.
Karena
gue terlalu egois sama si tugas-tugas, gue lupa sama kondisi gue
sendiri, gue dengan bodohnya rela tidur kemaleman dan tangan gue
bengkak-bengkak berkat para tugas yang gue sayangi ini :)))
Gue mau curhat
Jadi
hari selasa, itu saat-saat dimana si tugas mulai berkembang biak, jadi
gue harus ngansur dong di saat itu juga, awal-awalnya gue coba semangat
nih, kapan lagi coba sok-sokan sibuk ew. Dan pulang sekolah gue masak-masak untuk nilai akhir prakarya gue sama temen sebangku, gue tryin' still on good vibes
sore itu. Dan malamnya, gue udah capek banget, karna gue lupa duduk
selama masak, padahal hasilnya tidak sesuai ekspektasi sih, tapi bodo
lah yang penting dapat nilai. Selesai Isya dan temen gue itu pulang, gue
langsung ngedit si video masak tadi di laptop, karna gue pingin hasilnya more better than other, jadi gue serasa kek video maker banget. duhh. Pas 90% hampir selesai, gue mulai feel ga enak badan nih, karna gue terlalu ngurasin tenaga gue seharian ini. Dan jam setengah 12 malam gue tidur.
Kebesoknya, gue masih merasakan feel seperti tadi malam, but i'm tryin' to look good.
Gue masih sibuk sama si tugas-tugas, belajar kek biasa. Nahh pas
pulang, ternyata hujan. Gue dengan bodohnya mau aja pulang hujan-hujan
demi ga buang-buang waktu, karna gue pengen nyampe dirumah langsung
nyelesain makalah gue. Eh pas dirumah, gue kedinginan. Tapi gue anggap
biasa aja, kalo gue mager-mageran kapan dong selesai si tugas.
Dan
sampailah hari kamis, paginya gue udah yakin 100% bakalan demam nanti.
Gue sempet ragu, apa gue harus di rumah istirahat atau lanjut ke sekolah
karna ini hari terakhir sekolah dan semua tugas di kumpul, sedangkan
tugas gue masih ada dua lagi yang belum terselesaikan. Jadi mau gamau
gue harus sekolah, dan nyampe di sekolah gue langsung ngerjain si tugas.
Nyampe di kelas, orang-orang yang peduli nilai pada sibuk bikin segala tugas, dan yang ga peduli masih aja sempet gabut-gabutan, heran sih.
Nah, alhamdulillah jam pertama kosong, jadi gue dengan
bebas nyelesain si tugas walaupun gue dengan susah payah nahan
denyut-denyut di kepala gue. Dan tangan gue sempat kejang-kejang wkwkw
serius, karna gue nulis ga berenti-renti. Antara ngakak sama sedih sih
liat kondisi gue kek gini. Trus gue minta beliin plester sama salah satu
temen gue, dan dia beliin dua. Gue pake deh, biar jari tangan ga sakit
pas nulis. Pas istirahat semua temen-temen gue udah pada selesai
tugasnya, lah gue masih juga belum. Terpaksa gue dengan sekuat tenaga
cepet-cepet selesain, dan akhirnya gue drop. Gue hampir aja pingsan di
teras depan kelas pas ngasih tugas ke temen, tapi untung aja gue masih
bisa nahan. Dan akhirnya gue tidur di bangku dengan posisi entahlah.
Gue
ga tahan lagi waktu itu, kepala gue serasa dikocok-kocok abis dan gue
yakin jilbab gue berantakan banget. Dan pengen pulang, padahal remedial
masih muncul sebiji lagi, tapi tenaga gue super duper kosong untuk
membuat itu. I tried called my dad and mom, but they didn't come to the phone. and-then-i-cried.
Kalo
orang-orang ga ngerti keadaan gue waktu itu pasti mikir, 'ih cengeng
banget sih, masa gitu doang nangis' 'kalo mau pulang, yaudah pulang ae'
Gue
kalo bisa pulang sendiri, gue udah bisa pulang aja, tapi masalahnya
kepala gue udah ga bersahabat lagi sama gue, kalo gue gabisa ngontrolin
tubuh gue, mungkin gue udah pingsan-pingsan aja kali. Dan untung banget,
gue diantar pulang with someone-who-always-care-to-me. idkw
Akhirnya
gue nyampe dirumah dengan selamat, dan gue langsung lempar tas dan
barang-barang yang gue pegang, trus ambil jaket dan tarik selimut lalu
tidur. Gue detik itu juga, lupain semua pikiran-pikiran yang selalu
gangguin kepala gue. Dan hari itu seharian gue isi dengan tidur, dan
bangun pas sholat 5 waktu doang.
Kejadian kek gini sering gue alamin, terutama pas ujian mulai mendekat. Entah karna stress, atau gue terlalu lebay, sok-sok sibuk, dan emang-ga-ada-kerjaan-banget? hmm
Actually
nggak lah ya, gue memprioritaskan cita-cita gue semampu gue bisa.
Walaupun gue ga pintar-pintar amat, gue bisa dengan cara lain, ya dengan
cara beginian. Gue gamau kalo di masa depan gue menyesal gara-gara gue
suka mager-mageran sekarang. Intinya, kalo gue ga pintar, gue bisa
ngendelin tugas-tugas gue sebagai nilai tambahan. (ya gini sistem
pendidikan sekarang)
Tapi karna gue terlalu excited
mikirin si masa depan, gue lupa kalo masa sekarang kondisi gue
berantakan. Gue tau kesibukan gue udah keterlaluan, tapi jangan
kelewatan dong. gimana sih
Gue harap semua yang terjadi belakangan ada hikmahnya dan ujian semester yang akan datang sukses terjalankan amin.