Ibu

Desember 22, 2017


 Sudah seminggu lebih ku tidak melihat ibu, ya karna aku sedang di luar 'rumah' sekarang, menikmati liburan panjang. Biasanya setiap liburan selalu ada ibu untuk memimpin perjalanan. Tapi sekarang aku mencoba untuk sendiri.
Ini semua berkat ibu. Ibu adalah orang yang paling berani dalam segala hal, dia bisa meyakinkan orang lain untuk bisa, walaupun dia belum pernah mencoba. Seperti jalan-jalan ke luar negeri beberapa tahun yang lalu. Ibuku belum pernah keluar negeri sebelumnya, tapi berkat keberaniannya yang sangat tinggi dia bisa meyakinkan keluarganya kalau semua yang kita inginkan pasti akan terwujud kalau berani. Hebat bukan?
Dan karna itulah aku bisa di sini sekarang, aku berlibur ke tempat kakak ku di Bandung dan aku pergi sendiri. Mungkin kalau ibuku, tidak sehebat ini, aku tidak akan dibolehkan pergi sendiri ke tempat sejauh ini. Aku selalu mengingatkan diriku kalau aku pergi sendiri sejauh ini karna ibu ku adalah orang yang hebat. Kalau ibu hebat, aku juga harus sehebat ibu.

 Hidupku atau cara pemikiran ku dengan ibu memang sedikit berbeda, hidupku di penuhi dengan pemikiran yang terkadang pesimis, aku selalu memikirkan sisi buruk setiap ku bertindak. Kalau ibu ku bukan, dia selalu berpikir setiap tindakan kita ada suatu hikmah yang akan di dapatkan. Seperti aku tampil bermain piano di sekolah MTs ku dulu. Aku bukan tipe orang yang mudah tampil di depan banyak orang, untuk melihat orang banyak saja aku sangat susah menahan rasa takut dan malu. Tapi karna ibu ku orangnya sangat berani, dia mendorong ku untuk selalu berpikir optimis, 'kamu pasti bisa melawan rasa takut mu itu, walaupun kamu salah, mereka akan tahu kalau kamu benar-benar belajar untuk bisa melakukan ini'.

 Ibuku motivator yang hebat. Dia selalu meyakinkan anak-anaknya kalau kita bisa menggapai apa yang kita inginkan. Seperti di saat kakak ku memilih jurusan untuk kuliah, kakak ku mungkin berada di posisi dilema untuk memilih, berkat ibu yang bisa meyakinkan kakak, akhirnya kakak bisa diterima jurusan Farmasi UNPAD dengan jalur PMDK.
Ibu juga tau dan mengerti apa yang diinginkan anak-anaknya, seperti aku. Dia tau aku suka hal-hal yang berbau seni, aku suka musik, menggambar, menulis karya-karya unik, dan sebagainya. Dan ibu ku tidak pernah melarangnya bahkan ia mendukung aku untuk bisa menjadi seorang seniman. Walaupun terkadang dia marah karna aku terlalu sering bermain piano di banding bersihin rumah, tapi dia tidak pernah bosan mendengar ku bernyanyi di kamar dengan suara keras.

 Aku dengan ibu ku, mungkin tidak seperti seorang anak dan mamanya yang selalu mesra dan dekat setiap waktu. Jujur, aku tidak terlalu dekat dengan ibu, kalau curhat aku hanya menceritakan sisi bahagia ku dengannya, karna aku tidak bisa membagikan kesedihan ku kepada siapa pun, walaupun itu ibu ku sendiri. Tapi walaupun seperti itu, aku selalu mencintai ibu ku, dia mengungkapkan rasa cintanya tidak melalui kata-kata, tapi dia menunjukkan semuanya dari apa yang dia berikan kepada ku sampai saat ini.

 Setiap hari aku selalu di marahi ibu, dan bahkan ayah bilang 'kamu nggak bosan sama mulut ibu yang selalu nyinyir setiap hari? atau kamu senang ya kalau liat ibu marah?'. Gimana ya, aku pun heran mengapa aku selalu di marahi ibu. Aku sudah intropeksi diri, ternyata memang aku yang suka malas di rumah, aku tidak bisa menjaga kesehatan ku sendiri, aku tidak bisa meyakinkan ibu kalau aku harus mandiri. Ya karna pemikiran ku dengan ibu itulah yang sangat jauh berbeda, wajar saja aku di marahi ibu.
 Aku selalu di marahi ibu jika aku mengundur-ngundur waktu untuk bersihin rumah, ibu akan marah jika melihat kamar ku berantakan, ibu akan marah jika aku telat bangun pagi, ibu akan marah jika aku mulai sakit, ibu akan marah jika aku bertengkar dengan adik, ibu akan marah jika aku terlalu lama tidur siang, ibu akan marah jika lemari pakaian ku berantakan, ibu akan marah jika aku lupa memasak nasi, ibu akan marah jika aku lebih mementingkan belajar daripada makan, ibu akan marah jika aku tidak mau berbicara dengan orang baru, ibu akan marah jika aku tidak bisa mandiri, ibu akan marah jika aku ketakutan melihat cicak atau kecoa, dan ibu akan marah jika aku malas pergi keluar rumah.

 Aku sudah mencoba untuk bisa berubah untuk dia, tapi terkadang ego ku berhasil mengalahkan itu. Makanya aku tidak pernah berhasil menjadi seorang anak yang ibu inginkan. Lalu aku mencoba untuk mencari jalan lain, aku mencoba untuk membanggakan dia dengan cara menunjukkan bakat ku, ya walaupun bakat ku tidak terlalu spesial. Tapi siapa tahu ibu bangga dengan apa adanya diriku.

 Melihat isi story instagram orang di penuhi foto-foto mama-nya, aku jadi teringat ibu, sudah sekitar seminggu aku tidak bertemu dengannya, walaupun hanya beberapa hari aku jauh dengannya aku tetap rindu dengan ibu.
Sedang apa ibu? Apa ibu rindu memarahi ku? hehe

 Selamat hari ibu untuk ibu ku tercinta, aku menulis ini karna aku rindu. Pergi jauh sendiri membuat ku rindu kepada ibu. Semoga ibu juga rindu kepada ku huhu
Terima kasih selalu menjadi penasihat ku yang baik, menjadi pelindung ku yang selalu ada, menjadi guru untuk ku, dan menjadi bagian yang istimewa di hidupku.

Love
Wini

You Might Also Like

1 komentar

  1. Marahnya ibu karna terlalu sayang pada wini. 😍😍
    Imiss you wini..

    BalasHapus