effect of corona - Day 18 #30dayswritingchallange
April 18, 2020
Pernah ga sih dulu kepikiran untuk maunya rebahan aja di rumah, yang kita nya lagi sibuk banget dikejar deadline, trus ngeluh 'duh kapan ya bisa santai seharian', eh sekarang ini waktu yang kamu ingin kan datang, tidak libur semester, tidak cuti, tapi libur wajib internasional.
Walaupun enjoy di rumah bisa rebahan terus, tapi ternyata rebahan aja bisa capek, bahkan bosan, mau keluar pun bisanya keluar kamar, diluar kamar pun gatau ngapain. Ternyata benar ya suatu hal yang kita kerjain gaboleh berlebihan, kalo berlebihan semuanya ga akan ada gunanya. Tuh rebahan secara berlebihan pun bisa menjadi tidak baik, pasti tau lah semuanya kan.
Kemarin gue agak emosian bahas corona datang tidak diundang ke bumi yang bikin semua manusia resah, gue pun termasuk, tapi sekarang gue ingin mencoba petik hikmah dari datangnya virus ini ke planet kita.
Beberapa hari yang lalu muncul postingan instagram di kokbisa yang ngasih tau 'berubahnya lingkungan ketika pandemi ini terjadi'.
Di Venesia, Italia kanal-kanal sungai yang keruh menjadi jernih, dan ikan pun berenang disana. Lalu di Jalandhar, India menurunnya tingkat polusi udara membuat pegunungan Himalaya bisa terlihat lagi semenjak 30 tahun. Di New York, AS emisi karbon lebih rendah 50% daripada biasanya. Dan Cina, konsumsi batu bara turun 36% jika dibandingkan tahun lalu.
Oke ga jauh-jauh, di Jakarta ibukota negara kita Indonesia, partikel polusi udara berkurang dan kualitas udara membaik sejak 28 tahun terakhir. Bayangin dong, separah itu kondisi udara di Jakarta selama itu? dan dengan mudahna udara membaik semenjak berkurangnya kegiatan manusia di luar rumah.
Kalo di pikir-pikir, jika setiap hari ada jutaan kendaraan berkeliaran di jalan Jakarta setiap harinya yang sudah terjadi beberapa tahun sebelum ini, sudah terbayangkan gimana parahnya kondisi udara di sana. Siapa lagi kalo bukan manusia pelakunya, apakah manusia virus sebenarnya untuk bumi ini?
Bumi kita yang udah tua, hutan-hutan yang dibakar dijadikan untuk lahan pembangunan, banjir yang selalu terjadi setiap tahunnya, longsor akibat penebangan sembarangan, dan sampah yang bertebaran dimana-mana. Siapa lagi pelakunya kalau bukan manusia itu sendiri.
Oke gue bilang tadi ingin petik hikmah dari datangnya corona ini, ini mungkin sebagai remaind from earth to our self, dia ngasih tau ke kalo dia butuh istirahat dari tangan-tangan kita. Kita sudah terlalu jauh untuk melangkah sejauh ini. Bumi butuh istirahat, kita pun bisa ikut beristirahat, dan corona pun gatau nginggep dimana, kalau kita bisa berada benar-benar di rumah mungkin corona sedang mempersiapkan kendaraan terbang untuk pergi dari planet ini.
Oke sekian dulu
Terimakasih telah membaca
By wini
See u tomorrow
Katakanlah: “Hai Ahli
Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara
tidak benar dalam agamamu. Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu
orang-orang yang telah sesat dahulu (sebelum kedatangan Muhammad) dan
mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari
jalan yang lurus”. [al-Mâ`idah/5:77]
Read more at: https://almanhaj.or.id/3435-fenomena-ghuluw-melampaui-batas-dalam-agama.htmlSek
Allah Azza wa Jalla
berfirman:
قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لَا تَغْلُوا فِي دِينِكُمْ غَيْرَ الْحَقِّ
وَلَا تَتَّبِعُوا أَهْوَاءَ قَوْمٍ قَدْ ضَلُّوا مِنْ قَبْلُ وَأَضَلُّوا
Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui
batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu. Dan janganlah kamu
mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulu (sebelum
kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia),
dan mereka tersesat dari jalan yang lurus”. [al-Mâ`idah/5:77]
Dalam hadits yang diriwayatkan dari `Abdullah bin Abbâs Radhiyallahu
anhu, dia berkata: “Pada pagi hari di Jum
Read more at: https://almanhaj.or.id/3435-fenomena-ghuluw-melampaui-batas-dalam-agama.html
0 komentar