Kebudayaan mager

Agustus 11, 2017

Mager atau 'males gerak' sudah menjadi hal yang trend sekarang. Bahkan disetiap orang pasti sudah pernah menikmati betapa nyamannya kita dalam posisi mager. Tapi dibalik kenyamanan tersebut kita dapat melewatkan hal-hal yang nyatanya dapat 'merubah' hidupmu.
 Gue termasuk korban kebudayaan mager akhir-akhir ini. Ditambah lagi fasilitas-fasilitas yang dapat membuat mager semakin berkembang biak menjadi suatu kemaharajaan, seperti hp, laptop dan tentunya wi-fi. I-don't-know-why mengapa benda-benda tersebut sukses membuat gue terhipnotis untuk tidak bergerak diposisi nyaman gue. Dan akhirnya pun gue sadar, kalau selama ini gue sudah terbodohi karena situasi bodoh ini.
 Mungkin semua orang tau benefit mager ini hanya sekedar memanjakan diri atau mengistirahatkan diri untuk tidak melakukan apa-apa, tetapi efek sampingnya lebih buruk dari si benefit.
Salah satunya waktu terbuang sia-sia. Kalau magernya disertai dengan tidur siang sih gapapa ya. Tapi kalau magernya disertai dengan megang handphone apalagi hanya untuk nge-stalking akun instagram orang doang berjam-jam-an, sudah pasti waktunya tidak tergunakan dengan baik. Padahal sebenarnya kita dapat menggunakan waktu tersebut untuk membaca buku yang lebih bermanfaat dari itu. Hmz
Membaca buku kan sekarang ga jaman lagi
 Iya sih, gue udah jarang banget liat orang baca buku sekarang terutama buku-buku pengetahuan. Semenjak smartphone sudah merajalela, posisi buku sudah tergantikan. Dan gue mengakui juga kalau buku favorit gue sudah terlalu lama menganggur dilemari. Kasian sih sebenarnya, zaman terlalu cepat berubah, nggak kayak waktu gue di MI/MTs dulu, gue kadang suka nukar minjam novel sama temen-temen. Karena saat itu hape belum terlalu semaerajalela sekarang ini.
 Banyak diantara orang mager karena gadget, termasuk gue sih. Gara-gara keasikan nonton vlog orang di youtube gue jadi males untuk buat pr dan bahkan berniat 'ah, besok pagi aja buat disekolah'. Itu adalah hal yang  sering gue lakuin pas lagi magernya, tapi nyatanya dapat membodohi diri sendiri.
 Kadang gue heran, kenapa sih 'mager' ini bisa terbentuk dan bahkan sudah menjadi trend sampai saat ini.
 Nah saat ini, gue berusaha untuk merubah pola hidup gue, karena gue takut nantinya gue terbiasa dan dapat merugikan diri gue sendiri.
Yang tau solusinya silahkan kasih saran hahaha

You Might Also Like

0 komentar