ngebacot

lagi kepo

November 29, 2022

  Gue bertanya tanya, jadi gini gue kepo deh kenapa ya cowok tuh pas kepo sama cewek bener2 ngejer 24/7, kasih effort banget pas diawal2, berusaha terlihat baik dan keren dan membuat nyaman si cewe sampai akhirnya tiba tiba dia berubah 180 derajat dan menghilang di permukaan bumi apalagi tuh orang ga ketemu setiap hari, dianya jarang update dan kita gatau circle dia siapa aja, jadi kayak bener2 ngilang gitu aja.

Jujur kaget dengan fenomena ini. FYP gue banyak menceritakan soal cowok2 yang suka ghosting. Heran dan kaget aja gitu. Apakah ‘ghosting’ merupakan sebuah kebudayaan bagi kaum cowok? Apakah dengannya ghosting dapat meningkatkan kriteria ketampanan cowo dimata mereka pribadi? Atau apakah kebudayaan ghosting sudah menjadi hal yang wajar di Era digital saat ini? 

Gue tidak mempermasalahkan jika ghosting adalah sebuah kebudayaan, karena yang namanya kebudayaan susah untuk diubah dan dijauhi, ke mana pun kita pergi pasti di sana ada kebudayaan tertentu.

Gue belajar filsafat, ada sebuah konsep namanya objektiver geist menurut Dilthey, secara singkat bisa diartikan kebudayaan. Yang mana kebudayaan ini berasal dari gaya hidup manusia. Karena gue sering mendengar cerita cerita teman dan sering muncul di FYP TikTok tentang fenomena ghosting ini, sehingga gue menyimpulkan bahwa ghosting adalah sebuah kebudayaan.

Yang menjadi pertanyaan buat gue adalah apa sih yang menjadi latar belakang kebudayaan ghosting sering terjadi, apalagi di masa masa pdkt? Gue kepo. Ya setiap orang memiliki alasan yang berbeda beda tapi kenapa ini sering terjadi?

Dilihat dari teori Weber yaitu tindakan sosial, yang merupakan perilaku individu secara subyektif kepada orang lain yang memiliki makna. Nah makna dari ghosting itu apa sih? Kita nggak tahu makna ghosting sebenarnya itu apa. Karena dia bersifat subjektif yaitu berasal dari dalam individu. Kita nggak bisa menilai dari perspektif diri sendiri. Nah makanya kata Weber ‘Kalo lu kepo bgt, interpretasikan lah itu pake metode Verstehen. Verstehen atau nama lainnya hermeneutik artinya seni memahami.

Tapi gue bingung, apakah untuk memahami ghosting ini menggunakan Verstehen menurut Schleiermacher atau menurut Dilthey? Kalo menurut Schleiermacher untuk memahami konteks atau tulisan seseorang kita harus masuk ke dunia mental orang tersebut. Tapi dibantah sama Dilthey ‘gabisa segampang itu cher!’ Menurut dia kita nggak bisa jadi orang lain, tapi kita bisa lihat dari kondisi sosial nya dia itu gimana. Caranya gimana? Ya liat pergaulan dia, teman2 dia gimana, keluarga dia dan pandangan orang lain tentang dia. 

HAHAHAHA KOCAK BANGET KENAPA GUE AMPE GUNAIN TEORI SOSIOLOGI DAN FILSAFAT 😭😭🙏🏼🙏🏼